
PRGRAM KUKEJAR DI FORUM RAPAT JARINGAN WISATA MUHAMMADIYAH
Memahami urgensi Kawasan Wisata dan Pusat Ekonomi Kreatif yang dikehendaki Pemda Kabupaten Tangerang menjadi momentum pengusaha wisata yang tergabung dalam wadah Jaringan Wisata Muhammadiyah untuk lebih mengenal plafform IBUPANDU. Sebagai Inisiator kami berkesempatan mensosialisasikan dalam forum rapat Badan Pengurus Pusat Jaringan Muhammadiyah di Grand Hyat Hotel hari selasa 28 Januari 2024. Profesor Muhajir selaku Ketua Majelis Ekonomi Pimpinan Pusat dalam arahannya akan dibentuk Lembaga Pariwisata dan Industri Kreatif Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Semoga LPIK-PPM bisa sinergi dengan Gerakan Kepanduan Hizbul Wathon dalam bentuk pemanfaatan platform IBUPANDU sebagaimana dapat diakses di https://lynk.id/zalzulifa
Semoga karya2 kreatif anak milineal semakin sempurna diniatkan untuk kemajuan berbagai organisasi yang dinisasi Kepanduan Hizbul Wathan bangun sekolah Hw di Baduy dan Solok serta dua periode Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat PWM Banten (2011-2019), Ketua Apptima (2017-2020) serta anggota bidang ekonomi dan bisnis Kwarpus. Di platform jg ada vitur riset Lembaga Kajian Pusat Inovasi Inkubator Bisnis dan Usaha (LKPI-IBU) Fakultas Pariwisata & Industri Kreatif UMT menjadi program Wakil Bidang Litbang selain LSP-WISATAMU. Berikut hadir dalam pertemuan.
Program KUKEJAR dan Platform IBUPANDU: Solusi untuk Ekonomi Kreatif Desa
Dalam upaya mendukung tujuan tersebut, Universitas Pramita Indonesia menyusun Policy Brief yang mengusulkan implementasi Program KUKEJAR (Kuliah Kerja Wirausaha) dan Platform IBUPANDU sebagai bagian dari upaya menciptakan desa-desa di Kabupaten Tangerang sebagai kawasan ekonomi kreatif yang berkelanjutan. Program ini menargetkan tiga pemuda dari setiap desa di Kabupaten Tangerang untuk berpartisipasi dalam Skema Kuliah Gen-PeDe (Gerakan Nasional Pemuda Penggerak Pembangunan Desa), dengan tujuan untuk mengembangkan keterampilan kewirausahaan dan kepemimpinan yang berbasis pada potensi lokal dan ekonomi kreatif.
Program ini juga mencakup pembentukan Inkubator Bisnis dan Usaha (IBU), yang akan dikelola oleh tiga pemuda asal desa yang terpilih. Mereka akan dilatih dan dibekali dengan pengetahuan serta keterampilan dalam mengembangkan bisnis berbasis kreativitas, seperti kuliner, desain produk, fesyen, dan kerajinan tangan. Melalui Inkubator Bisnis ini, para pemuda desa akan mendapatkan bimbingan dari para mentor dan akses ke pasar digital untuk memperkenalkan produk mereka ke khalayak lebih luas.
Tujuan Program
Program ini bertujuan untuk mengubah paradigma pemuda desa yang sebelumnya cenderung berurbanisasi ke kota, agar mereka dapat kembali ke desa dan membangun ekonomi kreatif berbasis potensi lokal. “Dengan fokus pada kewirausahaan dan inovasi, kami ingin menciptakan ekosistem yang mendukung pemuda untuk tidak hanya bekerja, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru di desa mereka,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Rektor I Bidang Akademik, Dr. Thoriq Kurniawan, menambahkan bahwa Universitas Pramita Indonesia juga memiliki Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) dengan kewenangan pemberian Surat Keterangan Pendampimg Ijazah (SKPI) bagi mahasiswa program KUKEJAR pemegang kartu digital IBUPANDU. Dengan memiliki kartu bisnis digital Platform IBUPANDU dapat membuka akses yang lebih besar bagi pemuda untuk belajar, berkembang, dan berinovasi dalam dunia kewirausahaan yang berbasis pada teknologi dan kreativitas. Ada sepuluh Progrm Studi Pilihan, yaitu: Sarjana Manajemen (S1); Sarjana Akuntansi (S1); Sarjana Ilmu Pemerintah (S1); Sarjana Ilmu Komunikasi (S1); Sarjana Teknik Industri (S1); Sarjana Teknik Sarjana Informatika (S1); Sarjana Teknik Elektro (S1); Sarjana Teknik Mesin (S1); Magister Ilmu Pemerintah (S2); Magister Manajemen (S2)” tambah Dr. Thoriq.
Pemberdayaan Pemuda Desa untuk Masa Depan yang Berkelanjutan
Program KUKEJAR dan Platform IBUPANDU juga diharapkan dapat mengurangi kesenjangan ekonomi antara desa dan kota, dengan menciptakan lebih banyak peluang bagi pemuda untuk mengembangkan bisnis yang berbasis pada potensi alam dan budaya lokal. Program ini akan dilaksanakan dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, sektor swasta, serta lembaga keuangan yang akan menyediakan dana dan fasilitas yang dibutuhkan oleh para pemuda yang berpartisipasi.
Dengan menciptakan lebih banyak peluang kewirausahaan berbasis kreativitas di desa, diharapkan pemuda akan lebih tertarik untuk kembali dan membangun ekonomi desa mereka. Ini semua tantangan sekaligus peluang bagi civitas akademika betapa pentingnya kolaborasi antara pihak universitas, pemerintah daerah, dan sektor swasta untuk memastikan bahwa program ini dapat berjalan dengan sukses dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat Kabupaten Tangerang, terutama dalam menciptakan lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Kesimpulan
Program KUKEJAR dan Platform IBUPANDU yang disusun oleh Universitas Pramita Indonesia ini merupakan langkah maju dalam upaya menciptakan desa-desa di Kabupaten Tangerang sebagai kawasan ekonomi kreatif. Dengan pemberdayaan pemuda desa melalui pendidikan kewirausahaan dan pengembangan Inkubator Bisnis dan Usaha, diharapkan dapat membawa dampak positif bagi perekonomian daerah dan menciptakan masyarakat desa yang lebih mandiri, inovatif, dan berkelanjutan.
Forum Rapat Jaringan Wisata Muhammadiyah yang hadir antara lain : (1).Warsangka dari Pangkalpinang; (2).Muhsin T. Arbas dari Kediri; (3) Zalzulifa dari Tangerang; (4) Faridayanti RM dari Jakarta; (5).Ninik Irawan dari Jakarta); (6).Tetra Budiarto dari Jogja; (7).Taufik Ridwan dari Jogja; (8).Imam Wiyogo dari Solo; (9).Edwin dari Jogja; (10).Muhammad Jafar dari Jakarta. Program ini semoga juga merupakan contoh konkret bagaimana dunia pendidikan tinggi dapat berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk menciptakan solusi praktis bagi tantangan pembangunan yang ada di masyarakat (Zl/Red).