Rabu, 11 Desember 2024 – Menyikapi temuan yang disampaikan oleh Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaann Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Amich Alhumami, Ph.D mengenai rendahnya soft skill di kalangan Generasi Z (Gen Z), yang berujung pada banyaknya kasus pemecatan dari dunia kerja, serta pernyataan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Saintek) Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro terkait pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia, Universitas Pramita Indonesia (PRAMITA) mengambil langkah proaktif untuk memperbaiki kondisi ini melalui pembaruan dalam kurikulum pendidikan.
Rektor Universitas Pramita Indonesia, Dr. Zalzulifa, M.M., disela-sela Bimtek Penyusunan Dokumen Mutu SPMI di aula Saufina Kampus Binong mengungkapkan bahwa Bappenas memberikan perhatian serius terhadap persoalan yang dihadapi oleh Gen Z di dunia kerja. Lemahnya keterampilan interpersonal dan kemampuan adaptasi di lingkungan profesional memang menjadi tantangan besar yang harus dihadapi, terutama ketika dunia kerja kini semakin menuntut kompetensi yang lebih dari sekadar pengetahuan teknis.
Sebagai bagian dari dunia pendidikan, kami memahami betul bahwa soft skill merupakan faktor kunci untuk membekali lulusan agar dapat bertahan dan berkembang di dunia kerja yang dinamis. Untuk itu, Universitas Pramita Indonesia dengan komitmen penuh berusaha menghadirkan kurikulum yang lebih relevan dengan kebutuhan industri dan perubahan zaman,” ujar Rektor Universitas Pramita Indonesia.
Sebagai respons terhadap tantangan ini maka segenap sivitas akademika Universitas Pramita Indonesia bersama rektorat, senat dan didukung pihak yayasan telah mengembangkan gagasan “Gen-PeDe” (Generasi Percaya Diri) yang tidak hanya fokus pada penguasaan pengetahuan akademis, tetapi juga keterampilan praktis yang diperlukan di dunia kerja. Dalam hal ini, universitas memperkenalkan kurikulum baru yang lebih mengedepankan pada pencirian budaya mutu PRAMITANS, yang merupakan singkatan dari:
- Plan: Perencanaan yang matang dalam setiap aspek kehidupan, baik dalam pendidikan, karir, maupun kehidupan pribadi.
- React: Kemampuan untuk merespons dengan cepat terhadap perubahan dan tantangan yang muncul, baik dalam dunia kerja maupun di masyarakat.
- Actual: Penerapan ilmu yang konkret, sehingga mahasiswa mampu mengimplementasikan teori dalam praktek nyata.
- Massive: Pembelajaran berbasis pengalaman dan skala besar, di mana mahasiswa dilibatkan dalam proyek-proyek kolaboratif yang berdampak.
- Innovation: Pemikiran kreatif dan inovatif dalam memecahkan masalah dan menghadapi tantangan.
- Taskbase: Pendekatan berbasis tugas untuk mengasah kemampuan problem-solving dan kolaborasi antar mahasiswa.
- Archive: Keterampilan dalam menyimpan dan mengelola pengetahuan serta informasi dengan baik.
- Networking: Pembangunan jaringan sosial dan profesional yang penting untuk kemajuan karir.
- Services: Pengembangan keterampilan dalam memberikan pelayanan yang terbaik, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Melalui pendekatan ini, kami yakin bahwa lulusan Universitas Pramita Indonesia akan lebih siap menghadapi tantangan yang ada di dunia profesional. Mereka tidak hanya akan memiliki pengetahuan akademis, tetapi juga keterampilan interpersonal yang sangat dibutuhkan di dunia kerja, seperti kemampuan berkomunikasi, bekerja dalam tim, serta kemampuan untuk mengelola diri dan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan,” tambah Dr. Zalzulifa, M.Pd.
Selain itu, mengingat pernyataan Menteri Saintek yang menginginkan perguruan tinggi untuk lebih fokus pada pengembangan kualitas sumber daya manusia, Universitas Pramita Indonesia juga terus mengembangkan program-program pelatihan yang berfokus pada soft skill seperti kepemimpinan, negosiasi, manajemen waktu, dan etika profesional. Program ini dirancang untuk mempersiapkan mahasiswa agar dapat memasuki pasar kerja dengan kompetensi yang lebih komprehensif.
Universitas Pramita Indonesia siap mendukung inisiatif pemerintah dan menjalin kolaborasi dengan berbagai sektor industri untuk memastikan bahwa kami tidak hanya menghasilkan sarjana yang cerdas secara akademis, tetapi juga siap menghadapi tantangan profesional dengan keterampilan yang lengkap,” tutup Rektor.
Dengan langkah-langkah konkret ini, Universitas Pramita Indonesia berharap dapat turut berkontribusi dalam menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki soft skill yang mumpuni, sehingga mereka dapat bersaing dan sukses di dunia kerja yang semakin kompetitif. (JSR Watimena@Hendra Kusumawati)